Batman Begins - Help Select

Chak Ipoel

Wednesday, 30 September 2015

Sejarawan Kritisi Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober


Jakarta - 1 Oktober akan diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila. Namun, pemikiran kritis datang dari peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam. Menurutnya, hari kesaktian Pancasila menonjol di tangan Soeharto.

"Sebelum tahun '65 yang diperingati adalah lahirnya Pancasila pada 1 Juni. Namun sejak tahun '66 yang ditonjolkan peringatan kesaktian Pancasila 1 Oktober," jelas Asvi yang juga duduk sebagai anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Selasa (29/9/2015).

Asvi menyampaikan, pada 2002 lalu, saat itu Megawati yang menjadi presiden sempat ada kekikukan dengan peringatan hari kesaktian Pancasila itu.

"Karena bermula dari peristiwa ini dimulai kejatuhan Bung Karno," terang Asvi.

Tak heran kalai Megawati pernah memerintahkan Mendikbud saat itu Malik Fadjar untuk membuat buku atau penelitian sejauhmana keterlibatan Bung Karno dalam G 30 S.

"Malik memerintahkan Prof Taufik Abdullah yang membentuk tim terdiri 25 sejarawan. Hasilnya baru terbit sebagai buku tahun 2013 jilid 1 dan 2 dan 2014 jilid 3. Judulnya Malam Bencana diterbitkan Obor. Ironisnya pada buku itu diuraikan tentang versi-versi G 30 S. Masing-masing seorang menulis versi PKI, AD, CIA, Soeharto," urai dia.

Asvi kemudian menyinggung mengenai kemungkinan kehadiran Jokowi dalam peringatan hari kesaktian Pancasila. Secara politik Jokowi didukung PDIP.

"Dan tidak ada juga undangan atau kewajiban mantan presiden hadir di Lubang Buaya," tutup dia. 
(aws/dra)

Sumber Pustaka: https://news.detik.com/berita/3031023/sejarawan-kritisi-peringatan-hari-kesaktian-pancasila-1-oktober

No comments:

Post a Comment