Batman Begins - Help Select

Chak Ipoel

Wednesday, 4 February 2015

Inilah Angka 7

≈ Misteri Dan Keunikan dibalik angka 7 ≈
Tidak dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah.
Ada rahasia apa dibalik angka ini? sebagaimana kita lihat, banyak sekali indikasi angka 7 di alam semesta dan kehidupan disekitar kita. Kita juga melihat tatanan yang sempurna dengan basis angka 7 dalam al-qur’an, ini menunjukan keesaan Allah dan al-qur’an adalah kitabullah. Ketika mencipta alam, Allah menjadikan langit berjumlah tujuh lapis, demikian juga bumi, Allah berfirman “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan demikian juga bumi, perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah MahaKuasa atas segala sesuatu dan Allah telah meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (q.s. Ath-Thalaq: 12).
Bahkan atom, sebagai unit fundamental struktur alam semesta, juga tersusun dari tujuh lapisan elektron. Tidak mungkin lebih. Jumlah hari dalam seminggu ada tujuh, jumlah not musik juga tujuh, dan para ahli geologi menemukan bahwa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.
Ketika menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, Rasulullah menjadikan angka tujuh sebagai simbol azab pada hari kiamat dan bersabda “Orang yang menzhalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan kepadanya azab dari tujuh bumi”.(H.R. Bukhari dan Muslim). Nabi menerangkan bahwa Allah memerintahkan untuk bersujud dengan tujuh organ tubuh. Beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang”.(HR Bukhari dan mUslim).
ANGKA TUJUH DALAM AL-QUR’AN
Penyebutan angka 7 diulang-ulang dalam kisah al-qur’an. Nabi nuh menyeru kaumnya untuk memikirkan tujuh lapis langit. Beliau berkata kepada mereka “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.”(QS. NUh:15).
Angka tujuh juga disebutkan dalam kisah azab bagi kaum nabi Hud yaitu kaum Ad, Allah berfirman “Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.”
Begitu membuka Al-qur’an kita segera mendapati angka 7. Allah menjadikan Al-fatihah sebagai pembuka Al-qur’an dan menetapkan ayat-ayatnya berjumlah tujuh. Allah berfirman “Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (As-sab’al-matsani).
Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam firman Allah, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya, “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini. Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.
Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.
Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Logika ilmiah menetapkan bahwa kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu. Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.
Angka 7 sangat akrab dengan kehidupan dan ibadah kita, sehingga menempatkan angka ini di puncak semua angka setelah angka 1, yang menyimbolkan keesaan Allah.
Dari buku: Misteri Angka 7 dalam Mukjizat Matematika Al-Qur’an. {‘Abd Ad-Da’
FAKTA LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA 7
kemerdekaan RI yang dulu dinyatakan pada tanggal 17-8-1945, coba anda tambahkan semua angka itu (1+7+8+1+9+4+5=35), nahh 35 jika dibagi dengan 5 maka hasilnya 7.
Perhatikan lagi jumlah ruas yang ada pada jari kita, ibu jari=2, telunjuk=3, tengah=3, manis=3 dan kelingkig=3 jika dijumlahkan (2+3+3+3+3=14) jadi jumlahnya 14 terus dikali 2, karena kita mempunyai 2 tangan, jadi 14x2=28, lihat lagi jika 28 di bagi dgn 4 maka hasilnya 7.
Dalam 1 minggu ada 7 hari,,, dan hari-hari itu mempunyai makna sebagai berikut
Hari Ahad : Sebagian Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang hendak membangun sesuatu atau menanam, maka hendaklah pada hari Ahad.
Hari Senin : Hari Senin adalah hari Pelayaran & Perniagaan. Karena telah dijelaskan bahwa pada hari Senin terdapat 7 kelebihan yaitu :
1. Nabi Idris, as. Telah naik ke langit pada hari Senin,
2. Nabi Musa, as. Telah pergi ke bukit Thursina pada hari senin untuk menerima wahyu,
3. Turunnya Dalil tentang ke-Esa-an Allah,
4. Lahirnya Rasulullah Muhammad saw,
5. Malaikat Jibril, as. turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah,
6. Semua amal perbuatan Umat diperlihatkan kepada Rasaulullah saw pada hari Senin,
7. Wafatnya Rasulullah Muhammad saw.
Oleh karena itu, barang siapa yang berlayar/mengadakan perjalanan maka baiknya lakukanlah pada hari senin.
Hari Selasa : Rasulullah saw ditanya tentang hari Selasa, Maka Beliau menjawab : Hari Selasa adalah Hari Berdarah. Para sahabat bertanya : Mengapa demikian ya, Rasulullah? Lalu Beliau menjawab: Karena pada hari itulah Siti Hawa Haid & Putra Adam membunuh saudaranya sendiri. Sebagaian Ulama telah menjelaskan Bahwa pada hari selasa ada 7 Jiwa yang bernyawa dibunuh, diantaranya :
1. Jurjais bin Fathin (Seorang pemuda ahli Ibadah, ia hidup pada masa raja Dardaniyah yang terkenal dengan penyembahan berhalanya,
2. Yahya, as,
3. Zakaria, as,
4. Tukang sihir Fir’aun,
5. Asiah binti Muzahim, Istri Fir’aun,
6. Sahib, Sapi Betina Bani Israil,
7. Habil Putra Adam, as.
Maka, barang siapa yang ingin berbekam hendaklah ia melakukan pada hari Selasa.
Hari Rabu : Rasulullah saw ditanya tentang hari Rabu, Maka Beliau menjawab: Hari rabu adalah Hari Nahas yang terus menerus. Para sahabat bertanya," Mengapa demikian ya, Rasulullah?" Lalu Beliau menjawab: Karena pada Hari itu Allah telah menenggelamkan (menghancurkan) Fir’aun dan kaumnya, Memusnahkan kaum ’ad dan kaum Tsamud, yakni kaumnya Nabi Sholeh yang ingkar terhadap kerasulan & kenabiannya. Maka, barang siapa yang hendak sembuh dari sakit, hendaknya ia meminum obat pada Hari Rabu.
Hari Kamis: Hari Kamis adalah hari baik untuk menunaikan Hajat. Karena Allah memerintahkan Penunaian. Maka barang siapa yang berhajat kepada manusia, maka hendaklah ia memintanya pada hari Kamis.
Hari Jumat : Allah menciptakan Adam dan Hawa pada hari Jumat, dan kemudian pada hari itu juga Allah mengawinkannya. Maka barangsiapa yang mengadakan akad Nikah hendaklah dilaksanakan pada hari Jumat. Sebagaian Ulama berkata : Telah terjadi Tujuh Pernikahan antara para Nabi dan antara para Auliya’ pada hari Jum’at, yaitu :
1. Pernikahan antara Adam as dengan Hawa,
2. Pernikahan antara Yusuf as dengan Zulaikha,
3. Pernikahan antara Musa as dengan Shafrawa,
4. Pernikahan antara Sulaiman as dengan Balqis,
5. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Khadijah,
6. Pernikahan antara Nabi Muhammad saw dengan Siti Aisyah,
7. Pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.
Hari Sabtu adalah Hari makar/Tipu Daya, karena terdapat Tujuh Peristiwa makar dan tipu daya terhadap tujuh orang sholeh / kaum (Kaum Nabi Nuh as terhadap Nabi Nuh as, Kaum Nabi Sholeh as terhadap Nabi Sholeh as, Saudara2 Nabi Yusuf as terhadap Nabi Yusuf as, Kaum Nabi Musa as terhadap Nabi Musa as, Kaum Nabi Isa as terhadap Nabi Isa as, Para pemuka (gembong-gembong) Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw, dan Kaum Bani Israil terhadap Larangan Allah. Dan sebagian Ulama juga memaknai hari sabtu adalah hari baik untuk berburu.



Rahasia Angka 7 Dalam Al-Qur'an
Data angka membuktikan bahwa Al-Qur'an tidak berubah dan diselewengkan. Beberapa orang percaya bahwa Al-Qur'an, yang ada di tangan kita hari ini tidak lengkap dan mengandung sejumlah besar ayat-ayat yang disembunyikan. Dapatkah bahasa angka untuk membuktikan keyakinan yang keliru ini?
Beberapa menyatakan bahwa Al-Qur'an Utsmani, semoga Allah meridhainya bahwa Ia telah membakar banyak ayat Al-Qur'an ketika dia mengumpulkan Al-Qur'an. Mereka mengatakan; Utsman telah membakar segala sesuatu yang tidak sesuai dengan ide-ide dan pendapatnya. Dan oleh karena itu Al-Qur'an kehilangan banyak Firman Tuhan, Apakah pandangan ini benar? Bisakah angka-angka membuktikan bahwa Al-Qur'an sesuai keasliannya dan lengkap seperti diungkapkan oleh Allah, tanpa penambahan dan pengurangan?
Pada artikel ini kita tidak akan menggunakan retorika, tapi kita akan menggunakan bahasa angka-angka yang akan menjawab bagi siapapun yang menolak atau meragukannya. Anggapan bahwa Al-Qur'an telah diselewengkan dan dikurangi berarti akan merubah jumlah angka-angka yang akan dibuktikan.
Jika kami menemukan bahwa jumlah ayat, surat dan kata-kata sesuai dengan perhitungan yang detail, hal itu menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah lengkap, seperti yang dijelaskan oleh Allah. Allah berfirman: (Tidak terdapat kesalahan di depan maupun dibelakang. Ia diturunkan oleh Dzat yang maha perkasa lagi bijaksana (Fushshilat: 42). Ini adalah bukti firman Allah: “Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan kamilah yang menjaganya.” (QS. Al-Hadid: 9)
Apa yang cocok untuk urutan angka keajaiban ini?
Tujuh (7) adalah angka yang memiliki nilai tersendiri dalam Al-Qur'an. Ia disebut sebagai As Sab’u Al Masani (tujuh ayat yang senantiasa di ulang-ulang sepanjang zaman) dialah Al Fatihah. Thowaf di Kabah juga dilaksanakan tujuh kali putaran. Sujud, juga harus bersentuhan tujuh anggota badan, setiap atom dari atom-atom alam semesta terdiri dari tujuh lapisan. Tanah di mana kita hidup terdiri dari tujuh lapisan, langit diatas kita juga terdiri dari tujuh tingkat, bilangan hari juga ada tujuh hari, dan masih banyak lagi misteri tentang bilangan tujuh.
Dalam sebuah ayat: (dan kemudian berbalik ke langit dan membuat mereka tujuh langit, dan Dia maha mengetahui atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 29)
Saudara saya ajak untuk merenungkan angka tujuh. Angka ini punya kaitan dengan keajaiban Al-Qur'an. Dan menunjukkan Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar. Ia tidak di tambah dan tidak di kurangi, baik ayat maupun hurufnya.
Kita semua tahu bahwa jumlah ayat-ayat Al-Qur'an adalah Surah 114, dan jumlah ayat-ayat Al-Qur'an adalah ayat 6.236. Dan tentu saja bergantung pada Al-Qur'an yang ada di tangan kami, sebuah Al-Qur'an Madinah. Turunnya Al-Qur'an adalah 23 tahun.
Apa kaitannya angka tujuh dengan angka-angka di atas?
"Allah menurunkan Al-Qur'an 114 surat dalam 23 tahun.
Angka yang dihasilkan dari deretan 23 dan 114 = 23.114 jumlah ini merupakan kelipatan dari tujuh (7) di kedua arah.
Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 23.114 = 7 × 3.302.
Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 41.132 = 7 × 5.876.
Oke, dalam penemuan selanjutnya: "Allah menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an 6.236 dalam 23 tahun.
Angka 23, 6.236 dan output dari deretan angka-angka ini adalah 236.236 yang merupakan kelipatan tujuh di kedua arah juga.
Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 236.236 = 7 × 33.748.
Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 632.632 = 7 × 90.376.
Oke, kita lanjutkan: Bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an 6.236 ayat dan ditempatkan di 114 surat.
Gabungan dari 6.236 ayat dan 114 surat adalah 1.146.236, sejumlah tempat yang terdiri dari tujuh merupakan kelipatan dari tujuh di kedua arah.
Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 1146236 = 7 × 163.748.
Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 6326411 = 7 × 903.773.
Dari beberapa data yang saya tulis, dengan bukti yang jelas, apakah Anda masih ragu kalau Al-Qur'an adalah bukan mukjizat Nabi Muhammad atau Al-Qur'an pernah ditambah atau dikurangi?
Kita semua tahu bahwa ayat pertama dalam Alquran adalah (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) dan ayat terakhir dalam Al-Qur'an adalah (مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ), dari dua ayat ini kita akan mengetahui bahwa setiap huruf dari Al-Qur'an tidak ada tambahan dan pengurangan. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an dari awal sampai akhir adalah asli dan benar.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Kalau diangkakan, kalimat bismillah… adalah sejumlah 6 (بسم), 3 (الله) ,4 (الرحمن), 6 (الرحيم) , kita dihadapkan dengan nomor: 6.643 dan jumlah ini merupakan kelipatan dari tujuh adalah sama dengan:
6.643 = 7 × 949
Tapi apakah ini suatu kebetulan dan bagaimana untuk memastikan itu bukan suatu kebetulan? Jawabannya adalah bahwa kita beralih ke ayat lain dalam Al-Qur'an, dan menulis bahasa kata-kata: مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Tetapi kalau diangkakan, ayat terakhir surat An Nas ini sebagai berikut: 5 1 5 2 atau 5.152 merupakan kelipatan dari tujuh juga, di mana kita dapat mengatakan:
5.152 = 7 × 736
Perhatikan, ayat pertama dan ayat terakhir dari Al-Qur'an sama. SUBHANALLAH.
Tapi apakah aturan ini berlaku untuk kata pertama dan kata terakhir dalam Al-Qur'an?
Kata pertama dalam Al-Qur'an adalah (بسم) telah diulang dalam Al-Qur'an 22 kali, dan kata terakhir dalam Al-Qur'an adalah (الناس), telah diulang dalam Al-Qur'an 241 kali, kata-kata ini dalam angka sebagai berikut: 241 22 dan adalah membentuk untuk memiliki sejumlah 24.122 kelipatan dari tujuh, yaitu:
24.122 = 7 × 3.446
Sesuai Asbabun Nuzul, kata pertama dalam yang turun adalah اقرأ dan kata terakhir (لا يظلمون) yang berarti: (Dan takutlah kalian akan hari ketika kalian akan di kembalikan kepada Allah dan kemudian setiap jiwa akan wafat dan mereka tidak akan dirugikan) [Al-Baqarah: 281], dan ketika mencari kata (اقرأ), kita menemukan itu diulang 3 kali dalam Al-Quran, tetapi firman (يظلمون) terulang 15 kali. Kita menemukan angka-angka yang bahasa kata pertama diulang 15 kali dan kedua 3 kali dan jumlah yang dihasilkan deretan angka-angka ini adalah 315 merupakan kelipatan dari tujuh sebagai berikut:
315 = 7 × 45
Akhirnya, pertama Surah dalam Al-Qur'an diberi nomor 1 dan Surah terakhir diberi nomor 114, dalam rangka untuk memastikan bahwa tidak ada lebih dan tidak kurang, kita menemukan referensi numerik dalam dua angka 1 dan 114, ketika kita gabungkan, kita mendapatkan nomor baru adalah 114-1 merupakan kelipatan dari angka tujuh juga:
1141 = 7 × 163
لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه تنزيل من حكيم حميد

(Tidak pernah datang dalam Al-Qur'an suatu kebatilan, baik dari arah depan maupun belakang. Diturunkan oleh Dzat yang Maha bijaksana lagi Maha terpuji).

1 comment:

  1. Postingan yang sangat bagus, deskripsi yang sangat jelas dan sangat informatif. Situs web Anda sangat membantu. Terima kasih banyak sudah berbagi !

    ReplyDelete