Batman Begins - Help Select

Chak Ipoel

Saturday, 3 June 2017

Nama Lengkap : Akhmad Syaiful Bahri
Nama Panggilan : Ipul (Chak Ipoel)
Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 07 Juli 1996
Alamat : Desa Karanggedang RT 24 / 08 Kec. Bukateja Kab. Purbalingga
E-mail : akhmadsyaifulb@gmail.com
No HP : 081575177699

Friday, 17 March 2017

PELAJAR KECANDUAN MEDIA SOSIAL


(Akhmad Syaiful Bahri)

Sudah tidak asing lagi media sosial baik untuk orangtua dan remaja khususnya pelajar. Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih muncul berbagai macam media sosial dan memiliki dampak tersendiri untuk pelajar. Apalagi dengan adanya smartphone yang beteknologi canggih dan memiliki aplikasi yang memiliki berbagai fungsi semakin mempermudah mengakses segala situs secara online. Adapun media online yang dominan digunakan oleh kalangan pelajar yaitu Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, Google hingga sampai pada pesan instan diantaranya Whatshap, Line, BBM dan masih banyak lainnya. Hasil riset yang dilakukan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) Indonesia bersama Yahoo menunjukkan, kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna internet di Idonesia (64%).[1] Namun baik buruknya penggunaan media online bagi para pelajar tergantung  segi kemanfaatn dalam penggunaanya. Maka dengan itu perlu adanya bimbingan dari pihak orangtua dalam penggunaan media sosial.

Melalu survai keseharian yang saya dapatkan ketika anak usia 5-7 tahun mulai memgang Smartphone mereka dapat belajar secara otodidak dan akan merasa kecanduan dengan segala fitur dan layanan. Jika tidak memlalui bimbingan orangtua yang mampu dalam IT maka ketika sudah naik pada usia 7 tahun keatas atau pelajar dengan mengetahui Media Sosial maka akan berefek pada penyalahgunaan. Selain itu mereka akan sulit mengalihkan pandang dari situ. Mereka "terjebak" dalam lingkaran drama media sosial. Meskipun mereka terus mengeluh tentang "drama" dalam media sosial, kenyataannya mereka juga pelaku drama tersebut. Media sosial juga membuat masalah psikologis berupa adanya obsesi, ambisi, hingga menipu diri sendiri. Banyak orang yang pada akhirnya memiliki obsesi melakukan atau mendapatkan sesuatu hanya karena melihat orang lain mendapatkannya di media sosial. Obsesi ini bisa menjadi masalah besar jika para pelajar tidak dapat memilah baik buruknya. Dan pada akhirnya dalam menggunakan media sosial untuk mencapai keinginannya dengan memakai segala cara. Ini akan banyak merugikan orang lain bahkan bisa menipu diri sendiri dan memiliki kepribadian berbeda di media sosial yang tentu menjadi masalah psikologis yang buruk.[2]

Survai membuktikan bahwa pelajar sekarang lebih setia 24 jam dengan smartphone nya. Selain itu hal-hal buruk yang diakibatkan dari efek kecanduan media sosial bagi pelajar ialah lebih cinderung menjadi pemalas, meninggalkan kewajiban sebagai pelajar  dan kewajiban ibadahnya. Dengan kemudahan media sosial pelajar semakin dimudahkan dalam mengerjakan tugasnya dengan cara mengcopy paste, jika tidak diimbangi dengan ilmu yang mapan maka dapat menimbulkan kemalasan berfikir. Dari situlah kemalasan pelajar munjul. Dampak efek buruk ini dapat dicegah jika para pelajar diberi bekal dalam penggunaan media sosial.

Apalagi dengan maraknya berita – berita hoax dizaman sekarang dapat menyebabkan efek buruk bagi para pelajar yang kecanduan media sosial. Secara tidak langsung mereka ikut serta didalamnya. Seperti halnya membagikan atau mengsharekan berita – berita hoax tersebut. Adapun pencegahan – pencegahan penggunaan media sosial bagi pelajar baik dari segi pemanfaatan media sosial ataupun cara menghindari efek buruk dari media sosial dan berita hoax yaitu dengan meminimalisir dengan menerapkan pembatasan konten yang telah diterapkan oleh pemerintah RRC atau dengan melakukan penyuluhan – penyuluhan terhadap pelajar tentang internet, media sosial dan pengarahannya ataupun dengan melakukan pengawasan oleh orang – orang terdekat.



Berikut ini tip – tip yang dapat kita lakukan untuk menjaga pelajar terkena efek buruk dari bahaya media sosial:

1.      Biasakan memonitoring kegiatan surfing internet yang dilakukan oleh pelajar.
2.      Jangan sekali-kali melarang pelajar untuk mengenal media sosial. Hal itu akan berdampak akan memlakukannya dengan cara semunyi selain itu ia akan melakukan surfing keberbagai situs yang tidak baik. Karena usia pelajar adalah masa rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
3.      Gunakan Web Filter berupa software seperti Surf Watch, Cyber Patrol dan Cyber sfae untuk mencegah teraksesnya situs – situs media sosial yang tidak sesuai untuk pelajar.
4.      Mendorong pelajar untuk aktif dalam kegiatan sosial nyata yang dapat diterapkan pada media sosial.
5.      Ingatkan selalu pelajar untuk jangan pernah merespon pesan broadcash atau email yang bersifat membujuk, mengancam, kasar, tidak senonoh dan belum tahu kejelasan pesan tersebut. Jika mendapatkan pesan ataupun email yang bersifat belum jelas, forward atau kirim beserta salinan pesan tersebut ke internet provider dan mintalah bantuan ataupun tanyakan dan minta bantuan pada orang terdekat yang mumpuni dalam hal – hal tersebut.
6.      Mengikuti pelatihan atau penyuluhan tentang efek negative dan positif media sosial dan pemanfaatan media sosial.
7.      Belajar menulis artikel atau essay untuk diunggah pada blogger atau mengikuti lomba menulis essay.
8.      Mengadakan perlombaan di media sosial dengan target para pelajar.
9.      Mengarahkan pelajar dengan cara memberikan konten – konten positif atau membuat kelompok yang baik di media sosial lalu diisi dengan diskusi.

Media sosial merupakan suatu hal yang tidak bias dilepas dari pelajar atapun semua orang, bahkan media sosial sekarang telah mengubah cara hidup pelajar sehingga bisa dikatakan media sosial menjadi sebuah media yang penting dalam masyarakat. Dan media sosial tidak hanya menjadi sebuah media yang penting bahkan juga telah mengubah identitas diri. Kita bias melihat bagaimana media sosial berubah fungsi menjadi “muka kedua” sesorang, sehingga menjadikan media sosial sebagai wakil diri di dunia maya, dan tentu dengan perwakilan didunia maya , maka akan selalu menujukan sisi positif dari diri kita sehingga tekadang realitan yang ada dengan yang ada di dunia maya berbeda, meskipun banyak orang yang tidak seperti itu dengan penggunaan dari setiap orang tentunya berbeda – beda di media sosial.

Disarankan untuk mengikuti ketentuan – ketentuan yang ada serta menafaatkan media sosial secara benar dan sesuai dengan norma – norma di masyarakat. Untuk kalangan pelajar yang sudah kecanduan media sosial di facebook, Whatshapp, BBM dan lainnya lebih baik digunakan hal - hal seperti ajang silaturahmi jarak jauh dengan hasil dapat menambah teman di berbagai tempat atau daerah, sebagai media pembelajaran dengan cara berdiskusi atapun bertukar fikiran, berbagi informasi penting dengan hasil menambah wawasan keilmuan dan pengalaman, menyampaikan konten – konten yang baik atau sebagai media menyalurkan hobi menulis, atau memanfaatka untuk menyimpan data seperti foto, gambar dan sebagainya. Jika media sosial di implemntasikan dengan hal – hal yang positif, maka banyak keuntungan atau manfaat yang baik dari media sosial.

Friday, 29 July 2016

Peran Pelajar Sebagai Generasi Pelurus Negeri



Oleh : Akhmad Syaiful Bahri

Pelajar adalah kelompok yang memiliki potensi yang sama untuk mendapatkan status sosial ekonomi yang relatif mapan yang akan masuk ke dalam kelas menengah. Dalam tataran aplikasinya, aktivis pelajar dan mahasiswa bisa bergabung dalam organisasi massa, dimulai dari aktivitas-aktivitas politik organisasi. Dengan kesiapan para pelajar menjalani akselerasi pembangunan, diharapkan kelak mereka siap menerima tampuk pimpinan dalam memimpin pembangunan. Harapan ini tentu bukanlah sebuah khayalan. Sejarah Indonesia telah membuktikan muncul individu-individu baru dari kalangan pelajar dan mahasiswa aktivis.

Tugas pokok pelajar adalah belajar. Belajar adalah segenap kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan secara penuh perhatian untuk memperoleh pengatahuan dan mencapai pemahaman tentang alam semesta, kehidupan masyarakat, perilaku manusia, gejala bahasa atau perkembangan sejarah.

Fungsi Pelajar bisa sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), agen perubahan (agent of change) dan generasi penerus masa depan (iron stock) akan tetapi pelajar sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam perkembangan pembangunan bagi  bangsa dan bernegara. Baik buruknya suatu Negara, dapat  dilihat dari kualitas pelajar, karena mereka adalah generasi penerus yang harus mempunyai karakter kuat untuk membangun negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pelajar juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agent perubahan  sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

Pelajar selalu menjadi tulang punggung sebuah perubahan. Pelajar dalam definisi sosial adalah generasi antara umur 8-40 tahun atau pertama masuk sekolah sampai perkuliahan. Dalam kajian ilmu sosial, puncak kematangan peran publik seorang manusia ialah antara umur 40-60 tahun. Dari perbandingan di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa pelajar adalah penerus generasi sebelumnya untuk masa yang akan datang.

Pelajar harus berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pelajar sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan pelajar, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum.

Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara.  Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, dan serta kepemimpinan.

Kondisi pelajar Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Tataran moral, sosial dan akademik, pelajar tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada kesenangan semata/hura-hura, sehingga tejerumus dalam hal-hal kegiatan negatif. 

Masalah lain yang menghinggapi pelajar adalah lemahnya pengawasan orang tua, keluarga, serta orang terdekat termasuk pula lemahnya pemahaman pelajar terhadap agama, melanggar tatanan hukum yang berlaku, yang  mengakibatkan mereka banyak terjerumus dalam pusaran pergaulan yang mengantarkannya pada titik kehancuran, misalnya seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan  lainnya.

Agar pelajar tidak terkontaminasi dengan keadaan tersebut diatas, maka pelajar harus kembali menegakkan   Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa serta  harus mengamalkan butir-butir dari Pancasila, agar mengetahui jati dirinya. Pancasila seperti kita ketahui  merupakan kunci untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Banyak negara yang iri dengan Indonesia karena stabilitasnya luar biasa. Dan sebagai Salah satu peran pelajar dalam pembangunan adalah penyumbang ide dan gagasan cemerlang yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang-orang dewasa. Ide hebat yang dapat memproduktifkan masyarakat Indonesia, menjadi fasilitator pembangunan. Pemerintah dapat memanfaatkan kemampuan komunikasi pelajar dalam mensosialisasikan program pembangunan pada masyarakat Indonesia karena Pelajar dianggap lebih dekat dengan masyarakat sehingga lebih mudah berkomunikasi. Sehingga peran pelajar harus dikembangkan, baik itu dalam ekonomi maupun politik. Apabila pelajar berperan serta dalam pembangunan, maka pelajar akan berpikir lebih kritis karena ingatan dan semangat mereka masih menggelora sehingga akan lebih produktif. Selain itu, dengan melibatkan pelajar akan semakin meminimalisir perkelahian atau tauran antar pelajar.

Daftar Pustaka :
Wiyono, Joko. 2015. Peran Pelajar Dalam Pembangunan Bangsa. Banyumas: Dikmen Dinas Pendidikan

Wednesday, 25 November 2015

LEMBAR JAWAB TRY OUT MTs DARUL ABROR KEDUNGJATI

Lembar Jawab Try Out, Untuk permintaan lembar jawab berbentuk file excel bisa dengan uraian dan pilihan mapel, pemesanan email ke akhmadsyaifulb@gmail.com

-Lembar Jawab UTS,UAS
-Lembar Jawab Latihan Ujian
-Lembar Jawab Try Out

Friday, 16 October 2015

Cara mematikan video otomatis di facebook


1.       Pilih menu “Pengaturan” pada Menu sebelah atas kanan seperti pada gambar berikut.

2.       Pilih Menu “Video” pada pilihan menu sebelah kiri. Lihat Gambar.


3.       Pilih menu “Defulat,On,Off” pada “Auto-Play Videos”. Lihat Gambar.



Wednesday, 7 October 2015

Sering Menekan Tombol F5, Inilah Akibatnya

Berkomputasi menjadi rutinitas umum bagi semua orang , menggunakan handphone maupun komputer, dalam berkomputasi pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan kata Refresh, hampir setiap pengguna komputer di dunia akrab dengan fungsi yang dinamai Referesh atau yang dikenal degan tombol F5 pada keyboard komputer Anda, kegunaan nya adalah untuk mempercepat kinerja komputer yang sedang berjalan lambat.

komputer
Sebenarnya kegunaan dari refres ini hanyalah untuk memperbaharuai tampilan dari desktop atau direktori yang sudah terbuka, hanya saja banyak orang beranggapan jika sudah merifresh maka komputer akan kembali normal.
refresh-xp
Untuk itu bagi Anda yang belum paham, kenapa Desktop harus di Refresh, berikut alasannya
1. Banyak ikon dan file yang berantakan di desktop.
2. Ukuran wallpaper yang melebihi ukuran display.
3. Bisa juga Icon hang atau tidak dapat muncul di desktop karena cache tidak merespon.
Jika berbagai hal diatas terjadi, Anda dapat melakaukan Restart Komputer atau melakukan Refresh, sudah pasti Anda terlebih dahulu menjalankan Refresh. Namun sebaiknya jangan melakukan Refresh menggunakan tombol F5 berkali kali, karena hanya akan membuat CPUUsage mejadi tinggi yang akhirnya akan berdampak pada kerusakan CPU secara perlahan, ini yang perlu Anda ketahui saat berkomputasi.
Sedikit contoh untuk membuktikan teori diatas, Anda dapat melakukan percobaan sendiri.
1. Anda masuk ke Task Manager, kemudian tekan “CTRL + Alt + Del”. Kemudian pilih Task Manager.
gambar_2
2. Pilihlah tab “Performace” lalu perhatikan CPU Usage-nya, dalam keadaan belum di refresh, CPU Usage jaka ada 12%.
gambar_3
3. Kemudian cobalah lakukan Refres berulangkali secara cepat menggunakan Tombol F5 dan posisi Mouse berada di desktop. Perhatikan, dengan seketika CPU Usage meningkat menjadi besar.
gambar_4
Bila Anda sudah memahi kondisi diatas, sudah pasti Anda akan menyimpulkan sendiri, yakni jangan terlalu sering menekan Tombol F5, bila ingin melakukan Refresh, cobalah untuk sekali saja dan tidak perlu berlebihan.
laptop
Itulah mengapa perlunya Anda harus melakukan Refresh dengan ketentuan yang benar, dengan cara yang benar saat berkomputasi, pasti akan membuat panjang umur komputer Anda. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat untuk Anda yan senang berselancar di dunia internet.